Wow! Pelatih Jepang Sebut Feby Lebih Berbahaya Daripada Egy, Ini Alasannya


Jebrettt.com, Jakarta - Kemenangan atas Timnas Indonesia U-19 tidak membuat pelatih Jepang Kageyama Masanaga mengabaikan potensi pemain-pemain yang membela Tim Merah Putih.
Pelatih berusia 50 tahun yang pernah melatih timnas Singapura U-16 itu menyebut Feby Eka Putra sebagai pemain paling mendapat perhatiannya.
"Nomor 14 di sisi kiri, dia punya kecepatan yang baik dan kami kesulitan menghentikannya," ujar Masanaga ketika ditanya mengenai pemain terbaik di Timnas Indonesia U-19.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), khususnya di babak pertama, Feby beberapa kali melakukan pergerakan mengandalkan kecepatan dan gocekan.

Kemenangan atas Timnas Indonesia U-19 tidak membuat pelatih Jepang Kageyama Masanaga mengabaikan potensi pemain-pemain yang membela Tim Merah Putih.
Pelatih berusia 50 tahun yang pernah melatih timnas Singapura U-16 itu menyebut Feby Eka Putra sebagai pemain paling mendapat perhatiannya.
 
"Nomor 14 di sisi kiri, dia punya kecepatan yang baik dan kami kesulitan menghentikannya," ujar Masanaga ketika ditanya mengenai pemain terbaik di Timnas Indonesia U-19.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), khususnya di babak pertama, Feby beberapa kali melakukan pergerakan mengandalkan kecepatan dan gocekan.

Timnas Jepang U-19 mampu meredam aksi individu pemain-pemain Timnas Indonesia U-19. (CNN Indonesia/Andry Novelino) Sehari sebelum pertandingan Masanaga mengaku mengetahui Egy namun tidak memusingkan keberadaan pemain yang dibina SKO Ragunan dan mengaku lebih berkonsentrasi pada pemain-pemainnya sendiri.
Masalah Konsentrasi melanda Timnas Indonesia U-19
Masanaga tidak melihat kelemahan Indonesia pada laga uji tanding. Namun pelatih yang memiliki pengalaman bermain sebagai pemain bertahana itu menganggap ada masalah yang dimiliki tim Merah Putih. 
"Kelemahan [Indonesia]? Saya tidak tahu. Sampai gol pertama, pertandingan berjalan ketat. Setelah itu mereka sedikit kehilangan konsentrasi," kata Masanaga.
"Tapi saya tidak katakan itu sebagai kelemahann, melainkan masalah yang mesti diperbaiki Indonesia," lanjutnya.