Jebrettt.com, PALEMBANG - Polda Sumatera Selatan, melalui Subdit kriminal umum (Krimum) menemukan Tri Wiyantoro (34) sopir Go-car yang hilang hampir 2 bulan lamanya semenjak mengantarkan penumpang ke Kabupaten Banyuasin.
Tri ditemukan dalam kondisi tewas dan tinggal tulang belulang. Sebelum menemukan jasad korban, Polisi berhasil meringkus dua pelaku, satu diantaranya yakni otak perampokan dan pembunuhan terhadap korban.
Polisi harus mengambil tindakan tegas serta terukur dengan melepaskan tembakan karena pelaku melakukan perlawanan kepada petugas dilapangan.
"Benar sudah ada dua pelaku yang kami tangkap tadi Kamis 29 Maret tadi malam. Dari kedua pelaku, satu diantaranya meninggal dunia dan dibawa ke rumah sakit Bhayangkara. Korban sekarang sedang dievakuasi. Informasi pelaku ada empat orang, tapi baru dua yang berhasil ditangkap. Kami himbau pelaku lain segera menyerahkan diri saja," ucap Kasubdit III Jatanras Dit Reskrimum Polda Sumsel, AKBP Erlin Tangjaya, saat ditemui di rumah sakit Bhayangkara Palembang.
Diketahui, saat melakukan evakuasi korban, polisi menemukan 16 tulang diduga milik korban Tri Wiyantoro. Tri Widyantoro hilang usai mengantar penumpang pada Kamis (15/2/2018) bulan lalu. Saat itu, Tri mendapat pesanan dari Palembang dengan tujuan Kenten Laut, Banyuasin.
Semenjak saat itu, Tri tidak ada kabar berita. Keluarga serta kerabat korban dari persatuan ojek dan driver online melakukan pencarian korban namun tidak ada hasil hingga berhasil ditemukan oleh pihak kepolisian.
Istri Korban Belum Yakin
Namun, Istri korban, Rohana (43) mengatakan, setidaknya ada beberapa alasan kenapa keluarga belum meyakini itu adalah jasad suaminya. Pertama, tengkorak tersebut terlalu kecil. Hal ini berbeda dengan bentuk fisik korban yang besar dan tinggi.
Kedua, di tengkorak tersebut terdapat gigi palsu. Padahal, gigi suaminya sangat bagus, rata dan asli. Dan ketiga, keluarga meragukan mayat korban sudah menjadi tulang hanya dalam waktu 40 hari setelah hilang.
"Saya sudah lihat di kamar mayat, dari bentuk tengkoraknya, kami belum yakin itu jasad suami saya, sangat berbeda," ungkap Rohana, Sabtu (31/3).
Meski demikian, keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada tim medis untuk mengungkap identitas pemilik tulang-tulang itu. Keluarga siap jika dilakukan tes DNA.
"Intinya kami masih menunggu hasil DNA, kami percayakan kepada media," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, mayat diduga driver GO-CAR Tri Widyantoro ditemukan dalam kondisi sudah menjadi tulang di Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (30/3). Bahkan, polisi telah meringkus dua pembunuhnya, satu pelaku diantaranya tewas ditembak.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Slamet Widodo mengungkapkan, kedua pelaku ditangkap dari hasil penyelidikan usai jasad korban ditemukan. Satu pelaku ditembak mati karena melawan petugas, dan satu lainnya ditembak bagian kaki.
"Ya, ada dua pelaku yang kita tangkap, satu pelaku diantaranya tewas. Kita masih buru pelaku lain karena diduga semuanya berjumlah empat orang," ungkap Slamet, Jumat (30/3).
Dari penyelidikan awal, pembunuhan tersebut dilatarbelakangi perampokan. Hal sesuai dengan barang bukti yang diamankan berupa mobil Avanza nomor polisi BG 1352 RP dan dua unit handphone milik korban.
Tri Widyantoro hilang misterius sejak mengantar membawa penumpang tujuan Kenten Laut dengan mengendarai mobil Daihatsu Xenia warna silver nomor polisi BG 1352 RP, Kamis (15/2) sore.