Istri Kedua dan Terduga 'Penyiksa' Stephen Hawking

Stephen Hawking disebut sebagai tokoh yang inspirasional, bahkan sebagai karakter di dunia film. Film The Theory of Everything yang dirilis pada 2014 menceritakan kisah hidup dan perjalanan Stephen bersama istri pertamanya, Jane.
Dalam film tersebut, diceritakan bahwa Stephen dan Jane akhirnya berpisah. Stephen kemudian diundang ke Amerika Serikat untuk menerima sebuah penghargaan dan akan membawa perawatnya Elaine bersamanya.
Stephen dan Elaine akhirnya saling jatuh cinta dan menikah. Namun banyak hal yang luput diceritakan dalam film tersebut mengenai Elaine Mason, perawat pribadi Stephen yang akhirnya menikahinya.
Sebelum bertemu Stephen, Elaine adalah seorang perawat dari Inggris yang mengurus anak-anak yatim piatu di sebuah panti di Bangladesh. Setelah empat tahun bekerja di sana, Elaine menemui laki-laki yang akhirnya menjadi suami pertamanya, David.
Pada tahun 1980-an, Elaine menjadi perawat pribadi Hawking. Pada saat itu, David dan Stephen juga bekerja sama untuk merancang alat pembantu bicara Hawking.
Walau keduanya telah memiliki pasangan masing-masing, Elaine dan Stephen semakin dekat. Keduanya kemudian menceraikan pasangannya masing-masing untuk menikah pada 1995.
Sayangnya setelah 11 tahun menikah, Elaine dan Stephen bercerai. Mereka enggan menjelaskan alasan perpisahan tersebut.
Persoalan uang disebut sebagai masalah yang menghambat proses perceraian mereka. Selain memiliki rumah mewah di Newnham seharga 3,6 juta dolar, Stephen juga menerima pemasukan utama dari penjualan bukunya yang terkenal, A Brief History of Time.
Tidak ada yang tahu secara pasti berapa jumlah uang yang diterima Elaine dari perceraian tersebut. Namun anak perempuan Stephen yang bernama Lucy sempat mengekspresikan kekhawatirannya bahwa harta kekayaan keluarga mereka akan diterima Elaine pasca perceraian.
"Hal ini memang merupakan sebuah kekhawatiran," ucap Lucy, seperti dikutip Vanity Fair.
Dilaporkan atas dugaan kekerasan
Pada 2003, Lucy melaporkan bahwa ayahnya telah diperlakukan tidak layak. Lucy menemukan luka-luka misterius di tubuh ayahnya.
Daily Mail juga mempublikasikan sebuah wawancara dengan salah seorang perempuan yang pernah merawat Stephen, di mana perawat tersebut berkata bahwa Elaine seringkali menyiksa Stephen secara fisik dan emosional.
Dilansir dari She Knows, beberapa perlakuan tidak baik yang dilaporkan perawat tersebut diantaranya mematahkan pergelangan tangan Stephen, mencakar pipi Stephen dengan pisau cukur, menolak memberikan akses kepala botol urin, dan masih banyak lagi.
Selain sering menyiksa Stephen, Elaine disebut memiliki sifat manipulatif dan ingin menguasai kendali. Namun Stephen menolak bahwa ia telah menerima perlakuan tidak baik dari istrinya.
"Saya secara tegas dan sepenuh hati menolak tuduhan-tuduhan bahwa saya telah menjadi korban kekerasan," ujar Stephen, seperti dikutip Heavy.
Polisi sempat melakukan penyelidikan terhadap laporan dugaan kekerasan ini. Walau begitu, kasus ini ditutup pada Maret 2004, dan Elaine tidak pernah dipidana.
Artikel Asli