Waspada Telepon Penipuan dari +242, Jangan Ditelepon atau SMS Balik Kalau Tidak Ingin Begini


Ilustrasi orang sedang telepon. (Foto: Breakingpic via Pexels.)

Jebrettt.com, Jakarta - Panggilan telepon misterius dari nomor dengan awalan +242 ramai menyerbu pengguna di Indonesia saat libur panjang pada akhir Maret 2018. Kabar ini dikeluhkan para pelanggan seluler di berbagai media sosial.
Nomor dengan kode panggilan +242 diketahui berasal dari Republik Kongo. Dalam sehari, nomor dengan kode tersebut bisa menelepon sebanyak dua kali dalam sehari. Nomor ini menelepon hanya beberapa kali dering lalu akhirnya dimatikan. Panggilan macam ini biasa disebut missed call.
Komisioner Bidang Kebijakan Publik Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Taufik Hasan, berkata pihaknya telah menerima laporan ini yang disebutnya adalah modus lama penipuan, berupa layanan premium internasional.
Jika ada pelanggan yang menerima panggilan dari +242 seperti ini, Taufik meminta agar publik tidak melakukan panggilan balik atau mengirim SMS karena akan memotong biaya pulsa yang besar. Semakin lama durasi telepon, maka biaya pulsa yang terpotong bakal semakin banyak.
Jika diyakini tidak ada keluarga atau kenalan dari negara terkait, dalam hal ini Republik Kongo, Taufik meminta publik untuk mengabaikan saja nomor tersebut.
*Kalau kita call back, akan ada biaya yang mahal. Dicuekin saja nomor (+242) itu. *
 - Taufik Hasan, Komisioner Bidang Kebijakan Publik BRTI 
BRTI telah menghubungi operator seluler besar di Indonesia, termasuk Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata, agar membantu publik menangani isu penipuan premium call internasional ini.
'Wangiri'
Modus macam ini pernah menyerang Jepang pada awal tahun 2000. Warga di sana menyebut panggilan tipuan ini dengan nama 'Wangiri' yang berarti 'sekali dering dan putus.'
Perusahaan telekomunikasi XL Axiata merespons laporan sejumlah pelanggan terkait panggilan dengan prefiks +242 ini. 
General Manager Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih, meminta publik untuk mengabaikan saja nomor-nomor itu dan tidak melakukan panggilan balik serta tak mengirim SMS.
Jika mendapatkan telepon dari nomor semacam ini, XL meminta pelanggan untuk melaporkannya kepada layanan pelanggan.

Menutup panggilan telepon. (Foto: Video musik Hello by Adele via YouTube) 

Di Jam yang Tidak Lazim
Deva Rachman, Head of Corporate Communications Group Indosat Ooredoo, mengatakan biasanya panggilan-panggilan dari pihak tak bertanggungjawab itu dilakukan di saat tidak lazim, seperti saat tengah malam atau dini hari sehingga bisa menimbulkan kepanikan sehingga secara reflek pelanggan melakukan panggilan balik.
"Kami juga melakukan antisipasi dengan memblok panggilan dari negara yang sering melakukan panggilan palsu ini, sehingga pelanggan tidak menerima panggilan dari nomor-nomor tersebut kembali," kata Deva kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (1/4).

Ilustrasi Telepon Selular (Foto: Pixabay) 

Panggilan penipuan semacam ini pernah melanda pelanggan di Indonesia di bulan Desember tahun 2016. Waktu itu banyak pelanggan digempur dari kode panggilan +77 dan operator seluler di sini dengan cepat melakukan pemblokiran terhadap panggilan berantai ke pelanggan di Indonesia.
Modus penipuan dengan memanfaatkan layanan premium call internasional semacam ini terbilang ketinggalan zaman dan tidak ada canggih-canggihnya, karena hanya mengharapkan korban melakukan telepon balik dan setelah itu bakal mendapatkan uang dari korban yang pulsanya tersedot.
Artikel Asli