Makam Sadam Husain Rusak Parah, Tersiar Kabar Dia Masih Hidup, Benarkah?



Jebrettt.com, Irak - Mantan Presiden Irak, Saddam Hussein, sudah lama telah dinyatakan tewas. Menyusul invasi mereka ke Irak, Amerika Serikat (AS) menyatakan telah menangkap Saddam Hussein pada 2006. Amerika kemudian menyiarkan foto dan video penangkapannya ke dunia.

Seolah, Amerika ingin agar dunia tahu : "Kami telah menaklukkan Irak, kami telah menangkap Saddam! Pada Desember 2006, Saddam Hussein kemudian dieksekusi mati, dengan cara digantung di hadapan khalayak Kota Baghdad, Irak.

Setelah itu, Presiden AS, George W. Bush, memerintahkan pasukannya, membawa jasad Saddam dengan helikopter, dari Baghdad ke Tikrit. Sheikh Manaf Ali al-Nida, pimpinan suku Albu Nasser, suku keluarga besar Saddam berasal, memegang surat yang ditandatangani keluarga Saddam.

Surat itu menunjukkan keluarga mengakui itu adalah jasad Saddam, dan meminta agar jasad itu dimakamkan secepatnya. Orang Irak pun kemudian mahfum, bahwa Saddam dikuburkan di Al-Awjah, kampung halaman sang pria yang memimpin Irak selama 24 tahun.

Makam itu dibangun mewah dan apik.

Para fanatisan Saddam, dan sekelompok anak sekolah setempat akan berkumpul pada hari ulang tahun Saddam, setiap 28 April.




Tapi, benarkah yang dimakamkan itu adalah Saddam Hussein? Dari sebuah tulisan kantor berita AFP, pertanyaan itu mengemuka. Misteri ini ramai dibicarakan setelah melihat kondisi makam Saddam Hussein saat ini. Kondisi makam Saddam rusak parah hingga menjadi puing-puing reruntuhan.

Suatu hari, seorang sniper ISIS bersarang di atap kompleks makam. Pesawat AU Irak pun membom habis kompleks makam Saddam. Hancur, hingga rata dengan tanah. Warga pun bertanya-tanya, masihkah jasad Saddam di reruntuhan itu?

Keluarga dan pendukung Saddam dikenal sangat loyal, hingga dinilai tak mungkin tega membiarkan jasad Saddam di tempat yang 'tak pantas'. Bila benar memindah jasad Sadam, ke mana keluarga membawa jasad Saddam? Pendapat pun terpecah.

Kepala pertahanan dan keamanan Irak, Jaafar al-Gharawi, meyakini jasad Saddam masih di bawah reruntuhan. Tapi, seorang sumber di pemerintahan Irak menyebut anak perempuan Sadam Husein, Hala, membawa jasad ayahnya itu ke Yordania, memakai pesawat pribadi.

Teori ini dimentahkan oleh seorang profesor di Baghdad, menyebut keluarga Saddam tidak akan berani menjejakkan kaki lagi ke Irak. Lain lagi teori yang justru paling diyakini kebanyakan warga Irak. Salah satunya adalah warga Baghdad bernama Abu Samer.

Dia percaya, bahwa yang dikuburkan di sana, bukanlah Saddam Hussein. "Saddam belum mati. Yang digantung dulu itu hanyalah pria yang mirip dengan dia," ujar Samer.

Ya, dunia memang mahfum betul, tentang kebiasaan Saddam yang kerap jadi omongan dan legenda ini. Konon, Saddam Hussein membayar mahal orang-orang yang mirip dengannya, untuk menjadi pelindung. Orang-orang ini digunakan untuk mengecoh musuh.

Keterangan Agen CIA



John Nixen, agen CIA yang aktif pada 1998 sampai 2011. Memaparkan Bahwa Saddam Husein ditemukan pada sebuah lubang di sebelah peternakan di kota kelahirannya, Tikrit pada Desember 2003.

John Nixon yang sudah mempelajari Saddam Husein sejak bergabung dengan CIA ditunjuk menjadi orang yang mengidentifikasi Saddam. Melansir dari BBC, agen CIA tersebut mengatakan bahwa memang benar pria itu adalah Saddam Husein.

Bahkan John Nixon tidak memiliki keraguan sedikit pun. Selama menginterogasi Saddam Husein, John Nixon menemukan dua sisi pada diri mantan pemimpin Irak tersebut. Nixon mengaku melihat sisi manusia Saddam.

"Ia adalah satu di antara individu paling berkarisma yang pernah saya temui. Ketika ia sedang ingin, ia bisa mengesankan, baik, lucu, dan santun," katanya.

Namun, ada juga sisi lain Saddam yakni sisi kelamnya. Saddam bisa berubah menjadi orang yang kasar, arogan, serta menyeramkan ketika habis kesabaran. Nixon juga menggambarkan sosok Saddam adalah orang yang paling banyak menaruh curiga yang pernah ia temui.

"My name is Saddam Hussein. I am the president of Iraq and I want to negotiate."

"Nama saya, Saddam Huseein. Saya adalah Presiden Irak dan saya mau bernegosiasi," ucap Saddam kala itu.

Pertanyaan yang menjadi topik utama Amerika adalah mengenai senjata pembunuh massal. Ketika itu Saddam mengatakan Irak tidak memilikinya dan telah menghentikan program nuklir tersebut pada beberapa tahun sebelumnya. Menurut Nixon, Saddam juga mengaku tidak berniat memulainya kembali. Namun, hasil interogasi yang dilakukan oleh Nixon dicap gagal oleh Amerika.

Sumber : Jabar.tribunnews.com dan Tribunnews.com