Liputan6.com, Jakarta - Pengguna media sosial Indonesia saat ini dapat dipastikan sudah tidak asing lagi dengan layanan Tik Tok. Sebab, dalam beberapa bulan terakhir, layanan Tik Tok sedang menjadi perhatian banyak pihak.
Perhatian yang diberikan pun beragam. Ada pihak yang mencela layanan itu karena dianggap tak mendidik, sedangkan pihak lain menyebut layanan ini merupakan ruang bagi para penggunanya untuk berkreasi.
Terlepas dari dua pandangan tersebut, perjalanan Tik Tok harus diakui tak menemui banyak kendala. Pertama kali diperkenalkan pada 2016, aplikasi ini dengan cepat menarik banyak pengguna.
Tik Tok sendiri merupakan aplikasi pengembang asal Tiongkok yang bernama ByteDance. Perusahaan ini didirikan oleh Zhang Yiming yang juga pendiri layanan Toutiao, aplikasi berita untuk pengguna di Tiongkok.
Sejak berdiri, Yiming mengatakan Tik Tok memang digunakan untuk generasi muda. Karenanya, ia mengaku tak pernah membuat sendiri rekaman video dengan aplikasi tersebut.
"Sejak lama, saya hanya menonton video Tik Tok, tanpa membuatnya sendiri, karena aplikasi ini memang ditujukan untuk orang muda," tuturnya seperti dikutip dari Tech Node, Selasa (3/7/2018).
Kendati demikian, ia mengaku kini sudah mulai membuat video bersama dengan karyawan lain di perusahaan. Ia menuturkan ada kompetisi untuk menjaring banyak like dari video yang diunggah.
Yiming mengatakan, keputusan perusahaan mengembangkan aplikasi media sosial tak lepas dari industri saat ini. Menurut sarjana software engineering itu perusahaan harus selalu mengikuti perubahan.
Kesuksesan Sang Pendiri Zhang Yiming
"Dalam industri konten, teks dan gambar telah berkembang menjadi video, dan konten kini banyak berasal dari pengguna. Perubahan kami lakukan untuk menjawab kebutuhan pengguna saat ini," tuturnya.
Keputusan Yiming untuk terjun ke konten video ternyata tepat. Layanan ini dengan cepat berhasil merajai sejumlah toko aplikasi.
Berdasarkan laporan Sensor Tower, Tik Tok berhasil mencatatkan diri sebagai aplikasi paling banyak diunduh di App Store. Dilansir Business Insider, aplikasi ini diprediksi sudah diunduh 45,8 juta kali di kuartal pertama 2018.
Kesuksesan ini cukup mengagetkan, mengingat aplikasi itu dikembangkan dalam tempo yang cukup singkat. Laporan menyebut Tik Tok dikembangkan oleh delapan orang dari ByteDance dalam waktu hanya 200 hari.
Yiming sendiri kini dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Tiongkok. Forbes melaporkan pada 2013, pria tersebut berhasil masuk dalam daftar 30 orang terkaya dengan umur di bawah 30 tahun.
Kini, di usia 34 tahun, Yiming diproyeksikan makin sukses, mengingat perusahaan yang dibangunnya terus tumbuh. Namun, bukan berarti perjalanan pria lulusan Universitas Nankai ini mulus.
Terbaru, ia sempat mengalami konflik dengan pengusaha kenamaan lain asal Tiongkok, Pony Ma Huateng selaku CEO Tencent. Raksasa internet Tiongkok itu dan ByteDance memiliki masalah soal plagiarisme.
Adapun persoalan itu menyangkut aplikasi Tik Tok yang disebut telah meniru platformvideo milik Tencent Weishi. Akibatnya, tautan ke Tik Tok melalui aplikasi WeChat dan QQ kini diblokir.
(Dam/Ysl)
Artikel Asli