Bertingkah Aneh, Raja Kerajaan Ubur-ubur Ajak Jokowi ke Swiss Cairkan Dana



Polres Serang bersama MUI dan warga mendatangi rumah yang dijadikan Kerajaan Ubur-ubur di Serang, Banten, Senin, 13 Agustus 2018. Foto/Dok. Polres Kota Serang
Raja dari Kerajaan Ubur-ubur, Aisyah Tusalamaja Baiduri Intan bertingkah aneh sekaligus nekat mengajak Presiden Joko Widodo pergi ke Swiss untuk mencairkan harta atau dana di bank.
Pernyataan nyeleneh itu disampaikannya yang diberi julukan pengikutnya sebagai Bunda Batin di laman sosial media. Aisyah , (38) mengunggah video itu dengan nama Dewi Maya Aina.
Polres Kota Serang telah menangkap pimpinan kelompok Kerajaan Ubur-ubur di Kampung Sayabulu, Kelurahan Serang, Kota Serang, Banten, pada Senin, 13 Agustus 2018.

"Kami menindaklanjuti laporan keresahan warga sekitar terkait aktivitas kelompok ini selama dua bulan terakhir," ujar Kepala Polres Kota Serang Ajun Komisaris Besar Komarudin.
Mengenakan gaun panjang biru dongker dengan kerudung transparan putih, sang Raja Ubur-ubur ini duduk bersimpuh dan bermonolog (dialog sendiri). Mengawali videonya, Aisyah beruluk salam 'Assalamualaikum' dan mengucap salam dalam bahasa Sunda, sampurasun.
Menurut Aisyah, sejak 2015 tidak ada yang sanggup membuka kunci di bank Swiss kecuali Sang Hyang Tunggal yang telah ditunjuk, yakni dirinya merupakan titisan Ratu Sima Syaba.
Oleh karena itu jika siapa pun yang percaya, Aisyah menyilahkan bergabung bersamanya. Namun jika tidak percaya tidak mengapa, tetapi dia akan tetap membuktikan.
"Jika kalian ingin bukti datanglah dukunglah aku termasuk Bapak Jokowi, ayo ramai-ramai ke Swiss," kata Aisyah.
Menurutnya, hanya cukup memperlihatkan telapak tangan, mata dan rambut Aisyah maka bank di Swiss akan menyerahkan seluruh harta milik Indonesia.
Kenapa Jokowi yang dipilih Aisyah? Karena menurut wanita kelahiran Sumedang Jawa Barat ini, Jokowi merupakan presiden 'satria piningit'.


Selain itu 'orang' Jokowi juga sudah diutus menemui Aisyah untuk meyerahkan surat keputusan (SK) pencairan uang itu di bank Swiss dan di bank dalam negeri.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menduga sekte Kerajaan Ubur-ubur ini bermotif penipuan berkedok agama, selain menyatakan kelompok ini sesat.
”Kami menengarai adanya motif penipuan yang berkedok agama di samping adanya dugaan penyimpangan aliran dari sekte Kerajaan Ubur-ubur itu.” Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa’adi, menyampaikannya dalam keterangan tertulis, Rabu, 15 Agustus 2018.
Artikel Asli