Banjir Hadiah, PLN Beri Beasiswa hingga S1 untuk Joni, Bocah Pemanjat Tiang Bendera



Joni bocah pemanjat tiang bendera (Foto: Dok, Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (SESDILU))
Aksi heroik bocah SMP di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Johannes Adekalla (penulisan lain Yohanis Gama Marschal Lau -red), yang nekat memanjat tiang bendera untuk memperbaiki tali yang bermasalah saat pengibaran merah putih, menuai perhatian luas. 
PLN Peduli mengganjar siswa kelas VII SMPN 1 Silawan itu dengan bantuan beasiswa hingga jenjang pendidikan tinggi Strata 1 (S1). Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali menyebut aksi bocah yang dipanggil Joni itu menjunjung tinggi rasa nasionalisme dan cinta NKRI.
"Aksi Yohanis sangat nasionalis sekali. Kami salut dengan anak ini. Mulai saat ini Yohanis menjadi 'Putra PLN' dan akan mendapatkan beasiswa sampai dengan tingkat S1," ungkap Ali dalam rilis yang diterima kumparan, Jumat (17/8).
Informasi yang dihimpun PLN, Joni tinggal di Dusun Halimuti, Desa Silawan Kec. Tastim, Kab. Belu, NTT. Jarak rumahnya dari Kota Atambua sekitar 21 kilometer dan 2 kilometer dari PLBN Terpadu Motaain yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. 
Joni yang baru berumur 14 tahun ini secara spontan dan lincah memanjat tiang bendera dengan ketinggian 9 meter. Aksi anak bungsu dari sembilan bersaudara ini membuat decak kagum para peserta upacara saat itu, terlebih warga internet yang melihat aksinya lewat dunia maya. 
Tindakan Joni dinilai PLN, menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia karena menunjukkan betapa putra bangsa yang tinggal di daerah perbatasan sangat mencintai negaranya.
"Yohanis memiliki inisiatif yang tinggi, berani mengambil keputusan dalam waktu singkat, berani mengambil risiko, membanggakan dan bisa menjadi tauladan bagi generasi muda Indonesia," pungkas Ali.

Joni bocah pemanjat tiang bendera (Foto: Dok, Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (SESDILU)) 
PLN Peduli merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan yang salah satunya memberi perhatian khusus pada bidang pendidikan. Sejak video tersebut beredar, PLN segera mendatangi alamat rumah Yohanis dan bertemu kedua orangtuanya, yaitu Victorino Fahik Marschal dan Lorenca Gama, serta mengabarkan bahwa anaknya akan mendapatkan beasiswa pendidikan hingga kuliah S1. Kelak besar nanti, Yohanis bercita-cita menjadi seorang tentara.